sajak bidan, sajak wanita sejati
dan engkaulah wanita sejati yang mensucikan niatmu
ketika kertas dan pena menahan rindumu kepada sang kekasih
ketika keringat sang ayah menghembuskan nilai-nilai ketegaran
ketika doa sang bunda menyertai bangun malamnya untukmu
dan engkaulah wanita sejati dalam setiap kelemahanmu
ketika Tuhan tersenyum dalam amarah yang menyertai kekesalanmu
ketika Tuhan menegurmu saat engkau melupakan ayah dan bunda
ketika Tuhan menyayangimu dengan slalu menjaga akal dan hatimu
dan engkaulah wanita sejati yang tak bisa menyembunyikan lelahmu
ketika gelap dan dinginnya malam menemani sendirimu
ketika resahmu menyertai harapan kehadirannya ke dunia
ketika engkau slalu bertahan dalam kantuk yang mengusikmu
dan engkaulah wanita sejati yang turut menghadirkan selaksa kehidupan
ketika tangis si kecil menggemakan seluruh alam
ketika sang ibu mengembangkan selarik senyum dalam haru dan runtuh air matanya
ketika senyum sejenakmu tak tertahan saat tugas muliamu tlah engkau tunaikan
karna saat itu, sebutir keringatmu melahirkan benih titian tangga menuju surgamu
karna saat itu, lelah kantukmu mematangkan pelangi-pelangi ibadahmu
dan karna saat itu, engkau pun turut tersenyum dalam larutnya bahagia sekitarmu
lalu engkau pun berkata: “ayah dan bunda, aku tlah menghadirkan sebutir baktiku padamu”
hingga di suatu masa,
engkau tersadar bahwa segala pengorbananmu tlah mengepakkan sayap-sayap malaikat tuk mengantarkanmu menuju pintu surga …
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment