tentang seorang putri dan kupu-kupu

Posted by Nuke1992 | 0 comments»




put,
engkau hadir tidak hanya dari kesunyian hati ...
namun kehadiranmu bagaikan pelangi malam yang mencoba menegaskan spektrum warnanya
engkau begitu mengerti bahwa gerimis ketulusan hati belum mampu menghadirkan romansa indah nyanyian rasa,
nuansa rintiknya hanya menyisakan ruang keterpurukan perjalanan hidup yang belum mampu mempertahankan keyakinan untuk tak bisa ke lain hati ...

put,
jika engkau memandang seekor merak,
maka bercerminlah segera padanya
karena keindahan corak warnanya dapat melupakan jati diri yang mengabaikan cantik alaminya
bahwa kebiasaan mengepak sayap-sayapnya dapat menjadikannya sebagai tontonan para musafir hati

put,
engkau terlalu cepat menyegerakan gairah bumimu
ketika kedamaian kota yang seharusnya menyamankan hati menjadi gelap gulita oleh nafas-nafas yang meluluhlantakan keindahannya dan keindahanmu
saat itu, seharusnya engkau menjadikan kota itu sebagai tempat bertumbuhnya revolusi akal dan hati

put,
tatkala waktu berhembus pelan mencengkeram kelupaan diri
janganlah tergesa mematikan sebuah keniscayaan bahwa kamu hadir dari ketiadaan
dan kamu pasti akan kembali dengan kepasrahan kepada pemilikmu

put,
jika esok hari terasa panjang,
bersegeralah merendahkan kepala untuk sekedar sujud melupakan dunia
namun jika esok hari terasa sesaat,
maka berdirilah tegak pada keyakinan diri bahwa hidup adalah sekedar perjalanan pulang

put,
aku harus menyerah pada kesombongan nilai rasa ...
bukan untuk mengalah atau sekedar memberi kesempatan,
namun jalan hidup bisa jadi berbeda arah

ketika tikungan tajam dapat mencelakakan kita saat bersama,
maka menata perpisahan langkah dapat menjadi pengobat kelelahan hati yang tak jua menyatu

putri tak usah khawatir dengan hari esok ...
jika kita yakin Tuhan selalu hadir menyusup pada relung hati nurani,
maka engkau tak usah tergesa memaknai kehadiran ...
karena ada dan tiada adalah sebuah keniscayaan,
karena kehadiran adalah gerbang awal sebuah perpisahan

put,
jika engkau begitu lelah,
berhentilah sejenak walau sekedar untuk menguatkan lagi langkahmu ...
tak perlu engkau memaksakan diri untuk terus berlari ...
karena engkau tak hanya dapat terjatuh, namun jua bisa membuatmu terseret oleh putaran bumi ...

seorang putri tentunya tak perlu risau dengan sebuah tanya tentang kapan seorang pangeran kan datang menjemput dengan gagah membawa kereta kencananya ...

cukuplah engkau menjaga kepompong indahmu,
agar suatu saat kelak engkau menjadi kupu-kupu yang indah,
yang tak mesti dipandang indah ketika terbang menyusuri taman di dunia,
bukankah engkau tahu, sang pangeran sejati akan pergi mendahuluimu di taman surga kelak untuk menunggumu ...

karena mungkin ia hanya mampu menengadahkan telapak indahnya agar sang kupu-kupu itu dapat berdiri nyaman di taman surga kelak ... selamanya ...

tentang aku dan debu

Posted by Nuke1992 | 0 comments»

aku sekedar debu,
yang kecil dan tak nampak dari kejauhan
yang ringan dan mudah tertiup angin
yang abu-abu dan mengotori raga

aku sekedar debu,
yang dapat menutupi pandangan makhluk
yang dapat memberatkan langkah kaki
yang dapat menyajikan fatamorgana sesaat

dan aku pun sekedar debu,
yang sangat lemah dan dapat terserap musnah oleh air hujan yang menyejukkan ...

Tjirebon, 20 Maret 2013

tentang ruang rindu dan lima kurva

Posted by Nuke1992 | 0 comments»


di atas roda dalam genggaman malam
benakku bergulir ramah menyapa lima kurva
warna dan bentuk lekukannya berujar tentang kerinduan menepiskan sepi
dan titik-titik yang melukiskannya mengisyaratkan banyak makna

sesaat aku terhanyut dengan rona wajah pada sisi kota
semu merahnya bagai keluguan bidadari menjemput secuil rasa,
yang tak mampu mengimbangi kilauan biru langitnya gejolak hidup

hingga warna-warni lukisan kurva itu menepi pada satu titik

... dan lagi ...
titik itu bukanlah singularitas
titik itu bukan pula ledakan dahsyat
titik itu sekedar isyarat makna tanpa kekuatan berbagi dalam keikhlasan

lalu aku terhenti pada sudut kota itu
aku kembali mencoba menghitung hembusan nafas pada lima kurva itu
ketika lingkaran khilaf tak tertembus cahaya
maka menggulirkan butiran air mata terasa menjadi penyejuk hati,
dan tertunduk sunyi kembali menjadi teman sepi ...

[Bogor: when 2007 comes true]

kemana ibu? mana ibu ...?

Posted by Nuke1992 | 0 comments»

bu ...
ibu di mana?
pagi ini kan ibu biasanya sudah menyiapkan nasi putih, tempe goreng, dan sambel terasi buat aku koq ibu ga ada sih?

bu ...
ibu di mana?
sebelum ke sekolah, ibu kan selalu menyisir rambut aku memberi pesan indah sebelum ke sekolah agar aku menjadi anak yang soleh dan cerdas
tapi koq ibu ga ada? ibu ke mana?

bu ...
ibu di mana sih?
kalau ibu tidak ada, siapa yang siang nanti menanti aku di depan rumah?
siapa pula yang nanti mengganti seragam merah putih aku dengan kaos dan celana main yang biasanya sudah ibu siapkan?
ibu koq diam saja?

bu ...
ibu ke mana sih?
nanti malam siapa yang bisa gantikan ibu, membaluri tubuh aku dengan minyak bawang agar aku tidak panas dalam lagi siapa pula yang menyiapkan teh tubruk sebelum aku tidur agar bisa aku minum di tengah malam.
ibu kan mengerti sekali aku tidak boleh minum es, jadi teh tubruk itu bisa dingin seperti es ketika tengah malam nanti aku minum ...
lalu kalau ibu tidak ada, siapa nanti yang menyiapkan?

bu ...
aku rindu ibu,
kalau aku lagi mimisan, siapa coba yang nanti nyiapin daun suruh buat aku agar mimisannya cepet berhenti ...

bu,
nanti sore aku mau main bola lagi dengan sahabat baikku yang selalu jadi pasangan striker
ibu kan tahu, kita berdua selalu juara klo lagi ada turnamen bola
masih inget ga bu?,
klo kebetulan kami kalah di pertandingan, ibu selalu memberi pesan indah agar aku dan dia selalu semangat,
agar pertandingan berikutnya kami bisa menang lagi, dan kembali menjadi juara

dan kalau kami berselisih tentang penampilan kami di lapangan,
ibu selalu menenangkan kami, agar tidak saling menyalahkan
ibu selalu bilang: "tidak ada kemenangan tanpa kesatuan hati, tidak ada kemenangan dengan perselisihan, tidak ada kemenangan tanpa saling menghargai, dan tidak ada kemenangan dengan saling menciderai"

tapi sekarang, siapa yang bisa kasih nasihat itu bu?
aku ingin selalu juara bersama dia

lalu siapa pula yang nanti yang nyipain obat demam ketika main bola hujan turun deras dan aku sakit?
ibu kan tidak pernah marah walau aku selalu bandel tidak indahkan pesan ibu agar jangan main bola ketika hujan apalagi ada petir menggelegar

ibu selalu ingin agar aku tidak cidera, tapi aku tetap saja bandel ...
dan ibu selalu memberikan senyuman menyejukkan di depan pintu, memelukku, dan menyiapkan lesehan makan sore sambil kembali memberikan pesan-pesan indah yang menentramkan tentang rahasia kehidupan:
bahwa rahasia kehidupan adalah keikhlasan,
bahwa hidup harus selalu berbagi,
bahwa hidup sekedar perjalanan pulang, untuk kembali berkumpul dengan Sang Pemilik Kehidupan kita ...

bu ...
aku sungguh sangat lelah bu
aku butuh ibu ada
aku butuh ibu hadir
jika ibu tidak ada, melalui siapa lagi Tuhan menghadirkan kasih dan sayangNya kepadaku?

yang aku tahu, hanya ibu yang begitu tulus menghadirkan kasih sayang dengan penuh nilai-nilai keikhlasan, tanpa pamrih
yang selalu mengerti aku, slalu memelukku, menjagaku ...
slalu mengingatkanku bahwa aku dulu terjaga kuat dalam rahimmu

bu ...
ibu hadirlah bu ... walau hanya sejenak
jangan tinggalkan aku bu
setidaknya, ketika malam nanti aku bermimpi kembali bertemu denganmu, peluk eratlah aku ...
ibu jangan hanya tersenyum dari kejauhan
aku mengerti, senyum ibu itu karena mengerti bahwa aku sedang diuji dalam kehidupan
senyum ibu itu karena yakin bahwa aku pasti mampu melalui ujian itu
tapi aku benar-benar lelah bu ...

jika ibu sudah merestui aku hadir di bumi
aku ingin restu bumimu selalu ada dalam setiap ruang waktuku
dalam setiap kesedihan dan kebahagiaan yang selalu mensucikan aku dari debu dunia ...

ibu janji ya ...
nanti malam ibu akan memelukku?
berjanji tetap menjagaku, hingga aku menemuimu kembali di taman surga kelak ...

[dari anakmu yang sangat lelah dan begitu merindukanmu]

tentang kausalitas

Posted by Nuke1992 | 0 comments»


namamu lelah menghampiri tanda
batinmu menjerit merangkai duri
nafasmu tersengal merangkul api
otakmu mendidih terpanggang logika

wahai daging yang lemah
debumu tak mampu kau isyarati pada setiap bisikan yang menyesatkan
dan jika hati terkunci bumi
langit menghitam tak mampu menyapa jiwa yang mengayun lemah

wahai butrian pasir yang terluka
kamu menutup ruang nurani dengan tirai
hingga cahaya begitu lelah menyeruak masuk mencerahkan dinding-dingding kusammu

kamu menari begitu memabukkan
seakan lupa bahwa kamu sedang dalam perjalanan pulang

tangan dan kakimu bergerak tak berarah
mulutmu komat kamit membaca mantra hitam membusukkan hati yang berontak melepaskan rantai-rantai noda yang semakin menjerat kuat,
dan kamu berulangkali congkak pada keikhlasanmu

ingatlah ketika suara langit berujar:
hati tak cukup bersih tanpa urat nadi
dan urat nadimu tak berdenyut pada keteraturan alam yang selalu bertasbih mengingatkanmu

wahai jiwa yang bersih
sempurnakan sisa hidupmu dengan kesungguhan menjemput cahaya
tak usah pedulikan pembisik-pembisik yang senantiasa mengitarimu
sebab mereka begitu sombong pada kehadiranmu,
dengki melihatmu hadir dari kemuliaan dan akan pulang dengan kemuliaan pula ...

cegahlah suatu masa yang dapat hadir menghanguskanmu
karena kamu sedang lupa tentang kenyataan menipu yang akan menjadi sebab bagimu ....
jangan biarkan hati terlanjur lelah ketika kamu menjumpai gerbang asalmu ...
karena istanamu belum tentu seindah dulu ...

[Nukes, pada sebab yang menghadirkan akibat]

tentang pesan ayah pada anaknya ...

Posted by Nuke1992 | 0 comments»

Nak,
maafkan ayah yang belum mampu menghadirkan kedamaian
maafkan ayah yang belum mampu menghadirkan kebahagiaan
maafkan ayah yang belum mampu menghadirkan canda tawa dalam masa kecilmu
maafkan ayah juga ya nak, yang belum mampu hadir sepenuhnya dalam hari-harimu

Nak,
ayah sekedar ingin, kamu bisa menata masa depan yang lebih baik dari ayah ketika sesusiamu dulu
ayah tak ingin kamu menggenapkan masa-masa hidupmu dengan penuh kesusahan
ayah ingin kamu bisa lebih mudah menjalani hidup ...
tak disibukkan oleh hari-hari yang bukan tugasmu saat ini ...

kamu cukup belajar, menemukan ilmu-ilmu yang akan menjaga hidupmu
walau demi kamu, ayah seringkali tak dapat membedakan matahari dan bulan
malam seringkali menjadi siang dan ayah tak sempat menikmati siang untuk menjadikannya malam

Nak,
jika suatu saat nanti ayah tutup usia,
ayah ingin kamu mencukupkan mengambil sisi baik dari ayah
bencilah sisi buruk ayah yang dapat mencelakakan hidupmu

ayah titip, belajarlah untuk selalu bersabar ...
lekatkan nilai-nilai keikhlasan dalam hidup ...
tetaplah berbagi untuk sesama walau mereka sering mengabaikan dan menyakitimu
sebab ayah dan kamu diberi kesempatan hadir di dunia, bukan untuk sendiri, namun ditemani sekelilingmu yang mewarnai keindahan hidup ...

jadilah prasasti ayah yang mencerahkan sebanyak mungkin sesama ya nak ...

[dari ayahmu yang masih dhaif]


Aisyah Kavtania Hanifah

Posted by Nuke1992 | 0 comments»

Aisyah,
menantimu hadir bagai menahan rembulan tuk berhenti mengitari bumi
menunggumu pulang seakan menuai bayangan tuk dapat tergenggam

Aisyah,
ketika purnama berulang kali hadir dalam sepinya malam,
rupa indahnya seakan berujar tentang uangkapan penyesalannya yang tak mampu mengajakmu kembali singgah menapak kaki di bumi

Aisyah,
esok hari mentari kembali bersinar menghangatkan bumi,
namun kembali tak mampu mencerahkan kerinduan ini
esok hari sang embun kembali bergulir menyejukkan hamparan tanah,
namun kilatan kristalnya tak jua mampu menghadirkan kesepian hati kami

Aisyah,
masih teringat kuat ketika senyum kerinduan akan kehadiranmu menjadi bukan sekedar mimpi ketika nafas wangimu menjemput dunia
masih terngiang pula ketika tangis indahmu menyeruak menggemakan alam seakan menjadi simponi indah yang mengiringi rasa syukur kami

dan ...
ketika hari-hari menjadi lebih berwarna dengan kehadiranmu,
tiba-tiba engkau memilih mengalah tuk bersegera pamit menemui keindahan surga ...

malam ini ...,
seharusnya kami menemanimu terlelap tuk menanti pagi ketika engkau menggenapkan usiamu
namun ternyata kami hanya mampu menyertaimu dalam mimpi

kami merindukanmu Nak ...
merindukan tangisan indahmu
merindukan senyuman manismu
merindukan memelukmu dalam lelap tidurmu

Aisyah,
malam ini ayah, bunda dan aa hanya bisa berkumpul mengenangmu ...
mengenangmu ketika sempat hadir bersama kami
mengenangmu ketika engkau kembali pulang
dan mengenangmu ketika terakhir kali kami menemanimu kembali ke bumi dalam damai

Aisyah,
walau esok hari engkau tak lagi hadir, namun yakinlah kami kan slalu menyatu dengamu ...
dan walau kami tak mampu lagi menggapaimu kecuali dalam mimpi-mimpi kami,
tetaplah menjadi penyeimbang kehidupan kami dengan selaksa makna kehadiranmu ...

tetaplah menjadi kembang nan indah di surga ya Nak ...
hingga ayah, bunda dan aa kembali menemanimu dalam taman surga itu ... selamanya ...

[dari Ayah buat Aisyah: dalam kerinduan yang mendalam]

seratus tahun, seratus nafas

Posted by Nuke1992 | 0 comments»


pada fajar yang tak lelah menyambut
pada mentari yang tak lelah menyingsing
aku hadir pada suatu masamu

merenung diri ketika senyum menghampiri saat mata memandang engkau tumbuh bagai kelopak bunga matahari,
tertunduk sepi ketika hati menangis saat tubuhmu begitu rapuh menahan terpaan amuk badai yang tak berteman dengan kedamaian

wahai sang surya,
yang berbeda bukan pada langit yang slalu membiru
yang berbeda bukan pada bumi yang setia menghampar
dan yang berbeda bukan pada prilaku hati mereka yang hadir silih berganti,
namun yang berbeda hanya ketika akal dan hati ini mulai kehilangan kemurnian nafas indahmu dulu

dan hari ini aku berjumpa pada seratus tahun nafasmu
tak banyak ruang hati ini harus menghadirkan selaksa harapan agar engkau segera memenuhi segala sisi kebaikan dunia
karena kutahu sarat bebanmu melampaui kenyataan dirimu saat ini

yang kumau sekedar engkau kembali memaknai keindahan kelahiranmu
kelahiran yang mencercahkan harapan setiap insan,
kelahiran yang mendamaikan segala kegundahan,
bagai hangat mentari yang menghampiri sejuknya hujan tuk menghadirkan keindahan warna spektrum pelangi

engkau lahir dari kenyataan kebaikan perubahan
engkau lahir dari kesungguhan amal
engkau lahir dari kesederhanaan kecerdasan akal dan hati
dan engkau lahir dari kesucian niat

maka memaknaimu setelah seratus tahun helaan nafas adalah
mengembalikanmu pada setiap kenyataan, kesungguhan, kesederhanaan dan kesucian niat itu ...

agar sang surya tetap bersinar
tuk slalu menghidupkan yang hidup,
dan menghidupkan yang tlah mati ...

[Bandung, 17 November 2012 - untuk persyarikatanku]

tentang ketiadaan ketika ada

Posted by Nuke1992 | 0 comments»











aku kehilangan jejak pada prasasti yang diagungkan ...
aku kehilangan nama pada gelar yang dimuliakan ...
aku kehilangan ladang pada benih yang semaikan ...

aku kehilangan cahaya pada pelita yang dipancarkan ...
aku kehilangan gerak pada ruang yang diluaskan ...
aku kehilangan masa pada waktu yang dialirkan ...

aku kehilangan nafas pada kehidupan yang dihembuskan,
aku kehilangan makna pada pesan yang disampaikan,
dan aku kehilangan pelangi pada warna yang dilukiskan ...

tentang doa ketika senja

Posted by Nuke1992 | 0 comments»

Ya Allah, Rabb Yang Menguasai Segenap Hati ..
aku mulai menyusuri jalan ini dengan pengakuan akan kebesaranMu
aku ada karena ilmu-Mu yang menguasai seluruh rahasia langit dan bumi,
bahkan ketika seluruh makhluk berselimut gelisah atas amanah itu,
aku tampil dengan penuh keyakinan atas kuasa-Mu

Ya Allah, Rabb Yang Menaklukan Setiap Kehendak ...
kertas putih yang tlah Engkau siapkan untukku ketika menjemput dunia fana ini,
perlahan terlukiskan oleh tak hanya warna-warna yang mendamaikan hidup,
namun juga coretan-coretan yang tak bermakna, mengotori warna hati dari cahayaMu ...
padahal nurani hati tak lelah untuk mensucikan diri

Ya Allah, Rabb Yang Memutihkan Seluruh Dosa
ketika senja kembali menjelang,
nafas ini terasa ingin mencukupkan tugas-tugas yang begitu melelahkan
seringkali aku ingin kembali menjadi jiwa yang tenang
sehelai jiwa yang larut dalam asmaMu,
yang menyeimbangkan keindahan bumi dengan suara langit

Ya Allah, Rabb Yang Berkuasa atas segala Kejadian
mungkin aku tak lebih takut ketika surga enggan menyambutku, atau neraka yang datang menghalauku
aku hanya resah ketika ridhoMu beranjak menjauh ...
sebab aku ada karena Engkau Ada,
dan aku hadir karena Engkau ridho ...

Rawa Buntu, The End of May


tentang diam ...

Posted by Nuke1992 | 0 comments»


mungkin aku tak bisa berkata tentang sesuatu yang kau anggap sebuah keindahan
mungkin aku tak bisa bercerita tentang sesuatu yang kau anggap sebuah romansa
mungkin aku tak bisa menyusun kalimat tentang sesuatu yang kau anggap sebuah pengakuan

namun yang kutahu hanya:
aku merasa kehilangan ketika engkau tak ada di sisi,
dan hati yang merasa sepi ketika senyum indahmu beranjak pergi

jika engkau tlah mampu membaca hati,
inginku sekedar engkau setia menemani,
menuai makna hidup bersama, baik ketika runtuhnya air mata maupun di saat senyuman kebahagiaan menghampiri ... itu saja


antara hati, gelang dan teh manis

Posted by Nuke1992 | 0 comments»


malam ini ketika sunyi menghampiri

sesaat ada sapa menjelma tak sengaja dari sisi dunia

yang mungkin tlah hilang dalam berapa masa

namun terasa begitu lekat karena pernah ada jiwa yang menghampiri tak sengaja


kerling matanya mengiringi kepolosan alunan gerakan manis raganya

ketika secangkir teh manis menghangatkan hati

senyumnya begitu mengusik sukma yang bahkan tak mampu memendam tanya

dan ketika ia kusapa dengan bahasa kesunyian, senyumnya meluruh bagai kembang nan harum di pagi hari


lalu,

tiba-tiba isyarat langit membangkitkan pesan agar dapat bersegera menguntai alasan untuk berpisah

karena mewujudkan lukisan hati ternyata tak mesti menyatu


dan jika ada rasa walau sekedar tuk menyematkan prasasti hati,

maka gelang mungil nan menyiratkan kesederhanaan jiwa mencoba mengurai pesan indah tentang sebuah ketulusan

karena warna hati tak mesti menemui sisi indah dalam lukisan kebersamaan,

biarlah warna itu datang sekedar mencukupkan kerinduan di kala musim-musim bergulir dan mulai mengkusamkannya, walau tidak dengan ketulusannya ...


karena hati, gelang dan teh manis itu pernah saling menyapa dan membuatnya indah dalam ketegasan kesunyian hati, walau hanya hadir pada sedikit masa ...

jika malam ...

Posted by Nuke1992 | 0 comments»



Jika malam mengajakmu tertunduk,
maka peluklah ia dalam kekhusyukanmu

Jika malam mengajakmu ternggelam,
maka lepaskanlah ia dalam abaimu
Jika malam mengajakmu terlelap,
maka pasrahkanlah nafasmu pada Yang memilikinya

dan Jika malam mengajakmu terdiam,
maka tunggulah ia hingga hati tak lagi lelah tuk menyaput awan yang menghalangi rembulan mentemaramkan gelapnya ...

Sajak buku dan kertas

Posted by Nuke1992 | 0 comments»

fikirku melaju pada terlewatnya masa pada suatu kisah
ketika itu hati bagai tanpa makna rasa
kepolosannya terlalu menatap lurus kebaikan masa depan
dan nyanyian asmara bagai kereta hati tak bersuara

dan ketika kertas mulai menuntun pena tuk menata bait-bait kehangatan hati,
ketulusannya berulang melangkah perlahan menyisiri jalan yang mungkin terbuka
meski ramahnya jiwa tlah menuntun kertas tuk menyusun buku cinta,
namun lembaran-lembaran kertas dalam buku itu bagai naskah lekang pada cerminan diri

kemudian waktu berarak menelan ingatan hati
ketika layar menyapa guratan garis wajahnya
sesaat bibirpun mencoba tuk menahan keharuan senyuman hati yang menggoda
dan ketika bertegur sapa menjadi kembali terasa indah,
maka kertas dan buku itu menjadi terasa menyatu dalam kekhusyuan masa lalu
namun ketika cahayaNya menyinari kalbu,
serentak buku itu menutup erat kertas-kertas yang mencoba menyatu dalam keusangannya

dan hari ini, biarlah kertas dan buku itu hanya tertulis dalam sebuah prasasti memori,
bahwa ada hati yang sempat saling menyapa,
walau tak sempat menyatu sekedar dalam sebuah bait keindahan cerita asmara ...

Tentang sesuatu ...

Posted by Nuke1992 | 0 comments»

aku mendayung hati pada ketulusan jiwa
teriknya mentari membakar tubuh kuanggap hanya kehangatan hati tuk menjagamu
dan malam yang gelap bahkan mengabaikan rasa tuk mampu menahan rindu ini

wahai wanita terindah,
kelembutan dan ramah hatimu tak hanya meluluhkan keangkuhan masa
namun jua mendamaikan gundahnya nafas ketika memburu kelelahan dunia

jika dalam hatimu engkau berulang menyembunyikan tanya pada jasad ini
yakinlah bahwa akal dan hati ini melampaui kearifan diammu
karena cinta ini begitu kuat hadir tanpa wujudnya

biarlah tanda tanya itu berulang membentuk titik, agar kelak bersama waktu mampu membentuk garis-garis indah pelangi hati
hingga aku memelukmu dalam kehangatan nafas bersama-Nya
dan saat itu aku akan begitu lega mengurai pesan terakhirku,
bahwa sayangku amat melampaui cinta tulus yang tlah lama hadir untukmu

- dalam bisingnya BSD, 8 Oktober 2011 -