tentang kausalitas

Posted by Nuke1992 | 0 comments»


namamu lelah menghampiri tanda
batinmu menjerit merangkai duri
nafasmu tersengal merangkul api
otakmu mendidih terpanggang logika

wahai daging yang lemah
debumu tak mampu kau isyarati pada setiap bisikan yang menyesatkan
dan jika hati terkunci bumi
langit menghitam tak mampu menyapa jiwa yang mengayun lemah

wahai butrian pasir yang terluka
kamu menutup ruang nurani dengan tirai
hingga cahaya begitu lelah menyeruak masuk mencerahkan dinding-dingding kusammu

kamu menari begitu memabukkan
seakan lupa bahwa kamu sedang dalam perjalanan pulang

tangan dan kakimu bergerak tak berarah
mulutmu komat kamit membaca mantra hitam membusukkan hati yang berontak melepaskan rantai-rantai noda yang semakin menjerat kuat,
dan kamu berulangkali congkak pada keikhlasanmu

ingatlah ketika suara langit berujar:
hati tak cukup bersih tanpa urat nadi
dan urat nadimu tak berdenyut pada keteraturan alam yang selalu bertasbih mengingatkanmu

wahai jiwa yang bersih
sempurnakan sisa hidupmu dengan kesungguhan menjemput cahaya
tak usah pedulikan pembisik-pembisik yang senantiasa mengitarimu
sebab mereka begitu sombong pada kehadiranmu,
dengki melihatmu hadir dari kemuliaan dan akan pulang dengan kemuliaan pula ...

cegahlah suatu masa yang dapat hadir menghanguskanmu
karena kamu sedang lupa tentang kenyataan menipu yang akan menjadi sebab bagimu ....
jangan biarkan hati terlanjur lelah ketika kamu menjumpai gerbang asalmu ...
karena istanamu belum tentu seindah dulu ...

[Nukes, pada sebab yang menghadirkan akibat]

0 comments: