malam ini ketika sunyi menghampiri
sesaat ada sapa menjelma tak sengaja dari sisi dunia
yang mungkin tlah hilang dalam berapa masa
namun terasa begitu lekat karena pernah ada jiwa yang menghampiri tak sengaja
kerling matanya mengiringi kepolosan alunan gerakan manis raganya
ketika secangkir teh manis menghangatkan hati
senyumnya begitu mengusik sukma yang bahkan tak mampu memendam tanya
dan ketika ia kusapa dengan bahasa kesunyian, senyumnya meluruh bagai kembang nan harum di pagi hari
lalu,
tiba-tiba isyarat langit membangkitkan pesan agar dapat bersegera menguntai alasan untuk berpisah
karena mewujudkan lukisan hati ternyata tak mesti menyatu
dan jika ada rasa walau sekedar tuk menyematkan prasasti hati,
maka gelang mungil nan menyiratkan kesederhanaan jiwa mencoba mengurai pesan indah tentang sebuah ketulusan
karena warna hati tak mesti menemui sisi indah dalam lukisan kebersamaan,
biarlah warna itu datang sekedar mencukupkan kerinduan di kala musim-musim bergulir dan mulai mengkusamkannya, walau tidak dengan ketulusannya ...
karena hati, gelang dan teh manis itu pernah saling menyapa dan membuatnya indah dalam ketegasan kesunyian hati, walau hanya hadir pada sedikit masa ...
0 comments:
Post a Comment