menyapa sepi ketika sedetik pun menjadi kerinduan yang menyengat ...
aku merindu pada keheningan malam ...
ketika angin berhembus lembut tanpa lelah,
gemerlap bintang pun tak pernah usai menyinari jiwa yang sepi ...
aku merindu pada hembusan wangi nafasmu ...
ketika tirai hati membuka diri,
maka kilauan cinta tak hanya menyusup dalam sukma,
namun membelai lembut dengan segenap kehangatannya ...
nyanyian cinta itu bukan tuk mengusik irama hati,
namun dia datang tuk melantunkan simponi romansa tak berbekas ...
agar tatapan tak bertepi perlahan menghilang,
dan agar senyuman kehidupan menjadi lebih berwarna ...
mendawai hidup, mengembangkan gita asmara ... bukan tuk terlarut dalam lamunan,
namun merangkai sulaman awan-awan impian ... agar hati tak lelah dengan kesendirian
tengoklah dia dengan nurani diri,
maka bahasa hatimu kan berujar: "penat kesendirianmu bagai lambaian dedaun cemara yang tersilaukan oleh terik mentari"
lalu seorang dara manis pun terdiam membisu,
kelu lidahnya tak kuasa mengimbangi runtuhnya air mata dalam resah hati yang mengusik keniscayaan diri
kemudian ...
larut dan dinginnya malam tergesa menyelimuti diri
agar lelah hati tak berbekas mengusamkan indah hidupmu
sesaat sajadah panjangmu seolah terangguk tunduk pada pesan-pesan penuh makna yang menyiratkan keinginanmu merajut selarik cerita cintamu dalam kasih dan sayang-Nya ...
sejenak ... bait-bait doa pun terusun rapi memeluk tertundukmu pada Sang Khalik
ketika akhirnya cinta tenggelam dalam keinginan tak pasti, lalu fitrahmu menjagamu tuk slalu melangkahkan diri menuju Sang Pemilik cinta sejati ...
karena bilik hatimu slalu berbisik:
"aku adalah mutiara indah perhiasan dunia, dan dunia selalu ada dalam genggaman-Nya"