bunda …
semalam mataku tak terasa lelah sedikit pun menyambut fajar menyingsing
aku ingin menyaksikan kesetiaan mentari datang di pagi ini
keindahan warna spektrum cahayanya sangat jelas bercerita tentang binarnya dirimu menyambut pagi saat engkau memulai menuntunku pada nafas dunia
bunda …
aku menatapmu tersenyum kembali di pagi ini dalam khayal
kurasakan indahnya bola matamu yang mencoba menyibak lorong waktu, saat engkau mulai merangkai harapan
bunda …
aku tergesa dalam andai tuk mewangikan tubuhku melahap nasi putih bersamamu
suci putihnya bagai kilauan cahaya semangatmu tuk segera membesarkanku menjadi seorang pria
aku merindukanmu bunda …
terasa sangat berat rinduku ketika saat-saat seperti ini,
saat bumi memutar waktu dan mengingatkanku pada butiran-butiran kristal keringat pengorbananmu saat menghadirkanku ke dunia …
bunda …
aku tlah bosan mendengar cerita mereka tentang keindahan lakumu,
aku tlah bosan mendengar cerita mereka tentang damai tutur katamu,
aku tlah bosan mendengar cerita mereka tentang lembutnya belaianmu,
dan aku tlah lelah bermimpi indah denganmu bunda
karena aku hanya ingin engkau hadir saat ini …
aku ingin engkau hadir saat ini tuk bersama menyambut indahnya mentari
aku ingin engkau hadir saat ini tuk kembali menghidangkan nasi putihmu
aku ingin engkau hadir saat ini tuk mendekapku dalam damaimu
aku ingin engkau hadir saat mutiaraku ingin membelai garis wajahmu
dan aku ingin engkau hadir saat ini tuk bermain dengan riangnya cucu-cucumu kemudian mendekap mereka seperti engkau menghidangkan semesta kebahagiaan buatku
aku ingin engkau hadir saat ini bunda ...
tuk turut menemani runtuhnya butiran air mata
tuk turut merasakan selarik bahagia yang engkau harap dulu
bersama kami … walau hanya sekejap saja …
semalam mataku tak terasa lelah sedikit pun menyambut fajar menyingsing
aku ingin menyaksikan kesetiaan mentari datang di pagi ini
keindahan warna spektrum cahayanya sangat jelas bercerita tentang binarnya dirimu menyambut pagi saat engkau memulai menuntunku pada nafas dunia
bunda …
aku menatapmu tersenyum kembali di pagi ini dalam khayal
kurasakan indahnya bola matamu yang mencoba menyibak lorong waktu, saat engkau mulai merangkai harapan
bunda …
aku tergesa dalam andai tuk mewangikan tubuhku melahap nasi putih bersamamu
suci putihnya bagai kilauan cahaya semangatmu tuk segera membesarkanku menjadi seorang pria
aku merindukanmu bunda …
terasa sangat berat rinduku ketika saat-saat seperti ini,
saat bumi memutar waktu dan mengingatkanku pada butiran-butiran kristal keringat pengorbananmu saat menghadirkanku ke dunia …
bunda …
aku tlah bosan mendengar cerita mereka tentang keindahan lakumu,
aku tlah bosan mendengar cerita mereka tentang damai tutur katamu,
aku tlah bosan mendengar cerita mereka tentang lembutnya belaianmu,
dan aku tlah lelah bermimpi indah denganmu bunda
karena aku hanya ingin engkau hadir saat ini …
aku ingin engkau hadir saat ini tuk bersama menyambut indahnya mentari
aku ingin engkau hadir saat ini tuk kembali menghidangkan nasi putihmu
aku ingin engkau hadir saat ini tuk mendekapku dalam damaimu
aku ingin engkau hadir saat mutiaraku ingin membelai garis wajahmu
dan aku ingin engkau hadir saat ini tuk bermain dengan riangnya cucu-cucumu kemudian mendekap mereka seperti engkau menghidangkan semesta kebahagiaan buatku
aku ingin engkau hadir saat ini bunda ...
tuk turut menemani runtuhnya butiran air mata
tuk turut merasakan selarik bahagia yang engkau harap dulu
bersama kami … walau hanya sekejap saja …