menembus waktu pada kehampaan langkah
sayap kerinduan mengantarkan pada suatu masa
... malam kesepuluh ramadhan yang agung
ketika suara indah yang slalu menemani hidup perlahan melemah
ketika pesan terakhir meruntuhkan air mata kami ke bumi
ketika belaian lembut tergambar jelas kan menghilang
dan ketika mimpi tentang masa depan pupus sudah
cerita kehidupan terasa terhenti pada nyanyian sunyi
karena lembayung penuh warna tak lagi hadir mengindahkan pandangan
karena para ksatria menjadi lemah tanpa senyum kesahajaannya
karena perannya tak tergantikan oleh siapa pun
dan ketika terik mentari mengakhiri langkah kami
unggukan tanah dan tatapan kehilangan terasa menyatu dalam kekuatan satu jiwa
tak kan ada lagi nasi putih yang membangkitkan semangat di pagi hari
tak kan ada lagi cerita dongeng menjelang tidur
tak kan ada lagi hardikan kasih sayang menyertai kenakalan kami
yang tersisa hanya untaian doa penuh makna untuknya
dan keteguhan hati menjaga pesan-pesan indahnya
yang kan slalu menyertai langkah kami
walau kini air mata berulang menyertai ungkapan kerinduan,
dan kehampaan kebahagiaan slalu menyertai tanpa hadirnya
namun doa kami semoga di suatu masa ...
kami dapat kembali mendekap erat tubuhnya
dalam keindahan surga-Nya
tuk kembali merasakan wangi nafas sang bunda ...
selamanya ...
sesaat engkau hadir pada kesunyian hati
sejenak ujarmu menyiratkan kedewasaan jiwa
walau jarak menghalau peraduan pandangan
dan waktu menggenggam hikayat berbeda,
namun bahasa hati seakan berangguk pelan mengiyakan kesamaan makna hidup
lalu ...
tiba-tiba jemari lentikmu melangkah perlahan menyusun huruf dan kata
bait-bait sederhana pun dengan tulus menawarkan cerita indah tentang rindu dan harapan
harapan itu begitu indah bagai kidung syahdu di senyap dunia
harapan itu begitu suci bagai buku takdir tak ternoda
harapan itu begitu tegas bagai tangkai kehidupan di taman surga
dan harapan itu adalah kerinduanmu pada Sang Kekasih hati ...
wahai gadis yang mensucikan dan disucikan,
mohon ampunlah ketika hati mencoba melampaui takdirmu
karena masa depan tak kan lepas dalam genggaman-Nya
karena Dialah kebenaran dan pemilik rahasia sejati
melangkahlah perlahan pada tangga kefahaman tuk menemukan kebenaran hakiki
sisihkan lebih banyak ruang dan waktu tuk mengabaikan suara sumbang tentangmu
... yang membisikkan ringkihnya onggokan bumimu ...
bahkan mungkin kau sering tersadarkan
bahwa mereka tak lebih dari pengumbar keangkuhan keterbatasan akal hati
bukankah kerendahan hatimu lebih kuat mencahayakan tentang arti kehidupan?
dan malam ini ... rindu dan harapanmu kembali terlelap dalam mimpi
ingatkah engkau, siapakah pemegang jiwa ketika mimpi menyelimuti diri?
maka bersegeralah menata akal, hati, rindu dan harapan ...
agar engkau semakin yakin, jiwa-jiwa kecil penyemangat hidupmu menjadi lebih bergairah ...
karena kelak mereka akan menjadi goresan-goresan lukisan indah hidupmu
yang dapat kau saksikan tidak sekedar dalam dongeng rindu dan harapan ...