tlah kulewati selaksa makna dalam warna-warni nafasku adalah memulai dari santunnya padi menguning lalu menuntun laku bersama pesta kembang gula diiringi melodi romansa tak berbekas dan terhimpit dalam sendagurau keinginan
ah, apakah aku tlah lelah? atau aku mencercau sendiri dalam kepura-puraan hati?
kemudian pria kecil itu sejenak membawa angan sementara otakku sibuk dengan lembaran tak berharga
Ya Tuhan, mengapa Engkau tak kunjung sisipkan semesta kenyataan? sementara aku sadar bahwa diam dan senyum manisku tak kan menembus kesucianMu
aku terhenyak pada saat-saat sepi seperti ini ... namun aku tak ingin kesunyian ini menderaku tuk melemahkanku
aku masih merindukan cerita pagi bersama burung mungil yang lucu aku masih merindukan hembusan angin surgawi dalam kehangatan mentari hingga damai senja itu datang menjemputku hingga aku terlelap kembali dalam kesepian malam panjangku hingga aku menatap wajah-wajah indah berseri dalam genggamanMu
Ya Tuhan, aku tak ingin lelah aku tak ingin lelah ... tetaplah Engkau slalu di sampingku
tetaplah Engkau utus keramaian suara yang slalu membawa selarik makna hidup yang begitu dalam tetaplah Engkau pentaskan keindahan panorama alam yang tlah melunakkan sejuta keangkuhanku dan tetaplah Engkau menjaga hati ini dari kekusaman tipu muslihat ...
karena hidupku tak terhenti dalam kekekalanMu karena Engkaulah sebaik-baik pembawa semangat hidup karena kutahu sayangMu slalu menutupi murkaMu ...
terhenyakku dalam nafas yang teratur karna namamu slalu hinggap dalam setiap helaiannya tertundukku dalam tatapan yang nanar karna namamu slalu melekat dalam setiap sorotnya lelahku yang menghantui pijakanku yang terasa retak rantai yang membelenggu suara hati yang tak bosan aku harus ke mana? sedangkan jasadku slalu mengingatkanku sedangkan jiwaku slalu menginginkannya sedangkan akal dan hati ini slalu menatap langit sedangkan jiwa yang lain tak banyak membelaiku aku menangis dalam kesunyian yang melelahkan aku mencoba teriak dalam keramaian suara-suara sumbang dan berpisah denganmu tak lebih dari keniscayaanku karena keniscayaanku adalah tak ingin jauh darimu
aku datang bersama gelapnya dia datang bersama terangnya lalu kulihat dirimu menikmati angan bersamaku atau bersama dia wahai engkau yang kusayangi jangan lupakan hadirku dan hadirnya karena engkau tahu, aku dan dia tak pernah lelah menemanimu tak pernah lelah menemanimu dalam fikirmu tak pernah lelah menamanimu dalam khilafmu wahai jiwa yang tlah dimuliakan Sang Kekasih ku ingin engkau slalu memaknai tentang hadirku dan hadirnya ... tentang kesetiaanku dan kesetiaannya tuk menemanimu karena aku dan dia bersatu dalam waktu dan waktu tak kan pernah terhenti karenamu ... hingga suatu saat nanti engkau meninggalkanku bersama malam dan engkau pun meninggalkannya bersama siang hingga engkau tersadar dalam diammu karena saat itu aku dan dia tak hadir lagi dalam kesunyianmu kecuali amalmu yang slalu setia menemanimu hingga surgaNya datang untukmu karena aku hanyalah bintang ... seperti dia pun hanya sang mentari yang fana dan tak lebih kekal sepertimu ...