tuk kesekian kalinya aku menatap bumi
terkadang pula aku menatap langit
dan kembali mataku berkaca,
pun diakhiri dengan runtuhnya air mataku yang sering kutahan untuk tak jatuh lagi ke bumi ...
memahami irisan hidup seakan tak pernah terhenti
oleh hari-hariku dan harapanku ...
mungkin aku belum terlalu ranum tuk menjadi hamba-Mu
yang kapan saja siap tuk Engkau petik
dan yang seharusnya memahami Engkau adalah segala-Nya
bukankah aku milik-Mu?
seperti dia yang telah tersenyum di samping-Mu,
dan juga permataku yang masih menghiasi dunia mayaku?
aku bukan milik mereka, seperti mereka pun bukan milik aku
namun mohonku pada-Mu ...
ampuni dan bimbing aku dengan kasih sayang-Mu
seperti dia yang telah Engkau bimbing dalam keridhoan-Mu
karena kami sangat merindukan kasih sayang yang tlah Engkau berikan di antara kami ...
terkadang pula aku menatap langit
dan kembali mataku berkaca,
pun diakhiri dengan runtuhnya air mataku yang sering kutahan untuk tak jatuh lagi ke bumi ...
memahami irisan hidup seakan tak pernah terhenti
oleh hari-hariku dan harapanku ...
mungkin aku belum terlalu ranum tuk menjadi hamba-Mu
yang kapan saja siap tuk Engkau petik
dan yang seharusnya memahami Engkau adalah segala-Nya
bukankah aku milik-Mu?
seperti dia yang telah tersenyum di samping-Mu,
dan juga permataku yang masih menghiasi dunia mayaku?
aku bukan milik mereka, seperti mereka pun bukan milik aku
namun mohonku pada-Mu ...
ampuni dan bimbing aku dengan kasih sayang-Mu
seperti dia yang telah Engkau bimbing dalam keridhoan-Mu
karena kami sangat merindukan kasih sayang yang tlah Engkau berikan di antara kami ...
0 comments:
Post a Comment